Australia
New Zealand
Philippines
Hongkong
Singapore
Malaysia
Onduline Green Roof Award 2021 Dimulai, Mengundang Para Desainer Berinovasi Desain Atap Berkelanjutan
Melihat skala pemekaran kota yang ada dan kaitannya dengan urbanisasi, proses pembangunan tampaknya tidak akan melihat perlambatan dalam waktu dekat. Karenanya, salah satu cara paling efektif untuk menekan kerusakan lingkungan adalah dengan mengubah proses dan cara membangun menjadi lebih ramah lingkungan. “Itulah mengapa Onduline Green Roof Award (OGRA) berkomitmen terus mempromosikan konstruksi bangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk mendukung dan memperbaiki kualitas lingkungan,” jelas Yustiar N. Reissa Siregar, Marketing Communications Manager PT Onduline Indonesia, sekaligus Team Leader of OGRA Competition.
OGRA 2021 sendiri merupakan agenda dua tahunan yang rutin dilaksanakan oleh Onduline untuk menggerakkan inovasi perencanaan bangunan yang berkelanjutan, khususnya dengan memperhatikan elemen bangunan seperti atap yang memiliki potensi untuk terus dikembangkan. OGRA 2021 bekerja sama dengan Green Building Council Indonesia (GBCI) dengan Naning Adiwoso, Core Founder GBCI, berperan sebagai salah satu juri sayembara. “Melibatkan peranan green roof untuk menambah luasan ruang terbuka hijau, serta penggunaan vegetasi sesuai dengan kondisi iklim dan lingkungan setempat atau local climate and environment, merupakan aspek penting untuk memperhatikan kelestarian sumber daya alam,” ujar Naning Adiwoso.
Ivan Priatman dari Archimetric juga menjelaskan bahwa rumah atau bangunan yang berkelanjutan sangat bergantung pada kehadiran sumber energi terbarukan yang terintegrasi pada desain, salah satu yang paling sederhana seperti panel surya. “Selain lebih nyaman, tentu rumah akan jauh lebih sehat bagi penghuninya. Pengeluaran untuk konsumsi energi listrik juga bisa ditekan dan dialihkan untuk peningkatan asupan gizi keluarga,” terang Ivan Priatman.
Sayembara OGRA 2021 bersifat nasional dan terbuka bagi perorangan profesional yang minimal memiliki satu tahun pengalaman di bidang arsitektur, desainer interior, developer properti, konsultan perencana dan konsultan pelaksana.
Karya peserta sayembara yang dapat diikutkan dalam OGRA 2021 adalah karya asli yang belum pernah dipublikasi, bisa berupa karya terbangun yang masa konstruksinya maksimal 1 tahun. Luas atap proyek yang bisa diikutkan dalam sayembara berkisar antara 150-350 meter persegi yang tentunya harus memiliki unsur berkelanjutan atau ramah lingkungan.
“Setiap periode, jumlah peserta lomba terus meningkat, pun ide dan gagasannya juga terus berkembang. Kami yakin peminat kompetisi OGRA tahun ini akan meningkat seiring dengan makin banyaknya profesional-profesional di Indonesia yang memiliki bakat cemerlang dan selalu mengikuti tren desain arsitektur,” pungkas Reissa.
Sayembara OGRA resmi dibuka pada 1 Maret 2021 dengan batas penyerahan karya pada 30 Agustus 2021. Akan ada lima pemenang dengan total hadiah tunai senilai 115 juta rupiah. Adapun pemenang utama sayembara akan memperoleh hadiah uang tunai sejumlah 50 juta rupiah dan akan diundang untuk mempresentasikan karyanya di berbagai kegiatan PT Onduline Indonesia.
Informasi lebih lanjut tentang sayembara OGRA 2021:
