- Indonesia
Copyright © 2025 Powered by BCI Media Group Pty Ltd
Confirm Submission
Are you sure want to adding all Products to your Library?
Contact Detail
Dalam dunia arsitektur, structural membrane adalah salah satu opsi design untuk canopy / roofing /penutup atas dalam suatu struktur. Kita semua tahu bahwa kata "membrane" ini membawa arti bahan yang fleksible dan ringan. Dengan dua hal ini saja membrane bisa membawa suatu dampak yang baik dari segi design, cost, dan manuver di dunia arsitek.
Pada dasarnya, membrane terbuat dari 2 bahan: bahan penguat dan bahan lapisan luar. Bahan penguat sangat berperan sebagai fondasi yang bertahan terhadap kekuatan mekanik seperti: tarikan, dorongan angin, impact dari barang jatuh, dsb. Sedangkan, lapisan luar melindungi bahan dalam dari cuaca dan musim yang berganti, kotoran dari polusi udara, dan sinar matahari (UV, infra Red, dsb).
Saat ini, 4 (empat) bahan yang populer di dunia arsitektur adalah: PE, PVC, PTFE, dan ETFE. That's right! Semuanya adalah bahan plastik! Namun masing-masing plastik ini mempunyai karakter yang berbeda. Dan, bahan plastik ini dipakai sebagai lapisan luar ONLY! Mari kita bahas satu per satu.
PE: Plastik umum, murah dan ringan, tahan max. 120°C, tidak tahan chemical.
Untuk aplikasi membrane, PE sering diberikan treatment Anti UV dan Weather treatment.
PVC: Juga tergolong sebagai plastik umum. Murah, lebih berat dibanding PE, tahan max. 60°C, tahan chemical.
PVC juga sering dipakai di dunia interior dalam fabric coating. PVC juga sering diberikan treatment Anti UV.
PTFE: Tergolong sebagai high-performance plastic. Mahal, lebih berat dibanding PVC dan PE, tahan sampai 260°C, tahan chemical dan UV secara natural (tidak pakai treatment anti UV), terkenal dengan kelicinan nya. PTFE juga sering di pakai dalam dunia medis sebagai 'ligament replacement parts' dan dalam dunia makanan sebagai wajan masak (teflon coated fry pan).
ETFE: Pada dasarnya sama dengan PTFE, tetapi menggunakan bahan dalam material yang berbeda. Sehingga ETFE bisa memberikan tampak yang semi-transparant.
Dalam artikel ini, kami hanya akan membahas bahan yang paling sering di debatkan, yaitu PVC dan PTFE. Mengapa? Karena PE sering di pakai hanya sebagai shading dan ETFE pada dasarnya adalah sama dengan PTFE.
PTFE Mahal gak? "Mahal itu relatif". Jadi, seperti ini...
Kita tahu PTFE tadi disebut: naturally weather resistant dan licin. Dua hal ini sudah menjadi "game-changer", karena ini yang membuat membrane cantik estetika nya adalah penampilan yang bersih dalam jangka lama. Sama teorinya dengan wajan masak, hanya dengan air kotoran sudah bisa turun sendiri, tidak perlu adanya maintenance pembersihan yang berjangka. Inilah salah satu keunggulan PTFE (biasanya up to 20 years).
Diluar itu, PTFE sendiri berwarna transulcent dan insulator yang baik. Cahaya tampak lebih terang dan sekaligus meneduhkan lebih dari bahan kompetitor.
Dan yang terakhir, PTFE biasanya menggunakan FIBERGLASS (serat kaca) sebagai bahan struktur nya. Fiberglass memberikan kekuatan tensi lebih kuat dibanding serat kain yang biasanya sering di pakai di bahan PVC.
Jadi kembali lagi, Mahal ga?
- Free maintenance (self-cleaning)
- High tension (tidak sering kendor dan di tarik2).
Dan biasanya, setelah digabungkan dengan pemasangan struktur (besi dan jasa pemasangan), total biaya tidak berbeda banyak.
Just to be fair, PVC juga satu opsi bahan yang bisa diterima sebagai bahan membrane, karena harga yang relatif lebih murah dibandign PVC, PVC juga lebih fleksible dalam warna dan varian nya. Penggunaan PVC lebih disarankan untuk roofing dengan akses perawatan yang mudah, ataupun project dengan budget yang ketat.